http://warnibloggersgirls.blogspot.com/
Bahasa Indonesia termasuk bahasa yang dinamis dan mampu untuk menyerap setiap kata-kata asing. Salah satu perbedaan lingustik antara Bahasa Indonesia dan bahasa asing adalah penulisan/pengucapan bentuk jamak yang penulisan diulang dari penulisan kata itu sendiri. Contoh kata majemuk seperti kata-kata, rumah-rumah, dan lain-lain. Namun, tidak semua kata-kata asing terutama dalam kelompok bahasa teknik yang dapat dilakukan perulangan seperti bentuk jamak lainnya. Tulisan ini membahas mengenai bentuk baku penulisan kalimat dalam bentuk tunggal ataupun jamak sesuai dengan pengejaan standar Bahasa Indonesia yang telah disempurnakan (EYD).
Bentuk Tunggal dan Jamak dalam Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia mengklasifikasikan 5 jenis penggunaan bentuk tunggal dan jamak ke dalam penulisan ataupun pengucapan. Adapun kelima jenis penggunaan tersebut adalah:
1. Jenis Kelamin
Penggunaan bentuk kalimat tunggal ataupun jamak untuk menyatakan jenis kelamin dapat kita lihat berikut ini:
Bahasa Inggris (tunggal) -> boy, girl, man, male, woman, female, lady, gentleman
Bahasa Inggris (jamak) -> boys, girls, men, males, women, females, ladies, gentlemen
Bahasa Indonesia tidak menggunakan penataan bahasa seperti pada bahasa Inggris di atas dalam menyatakan bentuk tunggal ataupun jamak ke dalam penggunaan jenis kelamin. Contoh:
Bahasa Indonesia (tunggal) -> perempuan, pria, wanita, nyonya, tuan
Bahasa Indonesia (jamak) -> perempuan-perempuan, pria-pria, wanita-wanita, nyonya-nyonya, tuan-tuan
Bahasa Indonesia juga menyerap beberapa kata serupa dari bahasa lain seperti Bahasa Arab dan Bahasa Sanskerta. Contoh:
Bahasa Arab -> muslimin, muslimat, mukminin, mukminat, hadirin, hadirat
Bahasa Sanskerta -> siswa, siswi, putera, puteri, dewa, dewi
Kedua sumber penyerapan bahasa tadi tidak dapat diterapkan ke dalam bentuk jamak dengan menggunakan pengejaan Bahasa Indonesia baku. Misalnya, untuk menyatakan bentuk jamak dari muslimin -> muslimin-muslimin, bentuk jamak dari siswa -> siswa-siswa. Pembentukan jamak seperti ini menyalahi aturan baku Bahasa Indonesia. Penulisan yang baku adalah dengan menambahkan kata depan seperti ‘para’ sehingga terbetuk: muslimin -> para muslimin, dewa -> para dewa, dan seterusnya.
2. Tidak Mengalami Perubahan Bentuk
Pembentukan kata dalam bentuk jamak dalam Bahasa Indonesia tidak mengalami perubahan bentuk. Inilah yang membedakan Bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa asing lainnya. Contoh:
Bahasa Inggris (jamak) -> boys, girls, men, women, ladies, gentlemen
Bahasa Indonesia (jamak), pria-pria, wanita-wanita, anak-anak
Tidak ada perubahan bentuk kata dari kata dasarnya, akan tetapi mengalami pengulangan kata.
3. Bentuk Jamak Untuk Waktu
Pada prinsipnya, Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk dari kata dasarnya untuk menunjukkan bentuk jamak dari waktu. Misalnya:
Bahasa Inggris (tunggal) -> day, week, month, year, century
Bahasa Inggris (jamak) -> days, weeks, months, years, centuries
Dalam kaidah Bahasa Indonesia yang baku, penulisannya adalah:
Bahasa Indonesia (tunggal) -> hari, minggu, bulan, tahun, abad
Bentuk jamaknya tidak sekedar hanya dengan pengulangan dari kata dasarnya, akan tetapi disesuaikan dengan pokok pikiran dari penulisan kalimat. Misalnya, berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun, berabad-abad.
4. Penggunaan Istilah Teknis/Ilmu Pengetahuan
Pada prinsipnya, kata dasar yang bukan berasal dari Bahasa Indonesia tidak boleh dibentuk perulangan untuk menyatakan bentuk jamak. Seluruh kata yang termasuk dalam kelompok pengetahuan seperti kelompok bahasa teknik ataupun istilah dalam ilmu pengetahuan adalah kelompok kata-kata asing. Sering dijumpai pengulangan kata yang menyatakan bentuk jamak tidak sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baku. Contoh:
Data -> data-data
Dalam Kamus Oxford, data termasuk kata benda yang menyatakan lebih dari 1 benda. Ini berarti kata ‘data’ adalah bentuk jamak. Dalam penulisan tata bahasa Inggris tidak dikenal bentuk jamak dari data. Artinya, bentuk jamak dari data dalam bahasa Inggris pun tidak mengalami perubahan bentuk seperti kata benda lainnya. Penulisan data dalam Bahasa Indonesia baku pun sudah menunjukkan bentuk jamak sehingga tidak dilakukan pengulangan.
Istilah lain seperti ‘File’ adalah bentuk tunggal. Bentuk jamak dalam Bahasa Inggris adalah ‘Files’. Dalam Bahasa Indonesia, File diterjemahkan sebagai ‘Arsip’. Penulisan kata ‘File’ masih diperbolehkan sekalipun bukan merupakan bentuk bakunya. Sekalipun demikian, apabila penulisannya menggunakan kaidah Bahasa Indonesia, maka bentuk jamak dari ‘File’ tidak boleh dituliskan ‘Files’, akan tetapi bisa digunakan kata depan seperti beberapa, setiap, semua, dan seluruh.
Entri Populer
-
http://warnibloggersgirls.blogspot.com/ Bahasa Indonesia termasuk bahasa yang dinamis dan mampu untuk menyerap setiap kata-kata asing. Sala...
-
Psikolinguistik Batasan Linguistik Psikolinguistik adalah sebuah istilah ilmu bahasa yang terdiri atas gabungan du buah kata, yaitu kata p...
-
http://bloggernyaferdyagus.blogspot.com/ Saya memang bukan seorang ahli cinta namun saya pernah merasakan jatuh cinta dan...
-
Kritik Anda adalah Kue Anda Ditulis oleh: Anne Ahira untuk Desi Desi, "Anda tidak berhak dipuji kalau tidak bisa menerima kritikan...
-
http://massofa.wordpress.com/ Hargai Apa Yang Kita Miliki Ditulis oleh: Anne Ahira Desi, Pernahkah Desi mendengar kisah Helen Kehler?...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar